Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia sebagai bekal untuk menjalani kehidupannya. Dalam hal ini, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, seperti perbaikan kurikulum, memberikan bantuan dana, pengadaan buku paket, dsb. Tetapi, pendidikan tak hanya didapatkan di sekolah – pendidikan juga diperoleh di lingkungan masyarakat bahkan di lingkungan keluarga.
Peran keluarga inilah yang paling berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan anak. Masih banyak orang tua yang kurang menyadari hal ini bahkan terbilang lalai dalam mengawasi pendidikan anaknya.
Pendidikan terkecil itu dimulai dari keluarga. Orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anaknya karena proses pembelajaran anak berlangsung sejak lahir.
Pendidikan dilakukan dengan cara membentuk karakter anak, mengajarkan anak untuk berperilaku baik, serta mengasah pola pikir mereka. Hal itu didapat dari motivator hidup sang anak, yaitu ayah dan ibunya.
Selain itu orang tua juga mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anaknya, yaitu tanggung jawab moral, sosial, serta kesejahteraan anak baik lahir maupun batin. Oleh karena itu peran keluarga sangat penting dalam keberhasilan pendidikan anak.
Saat ini, masih ada orang tua yang kurang memperhatikan dan mengarahkan anaknya. Mereka sibuk dengan kepentingannya masing-masing sehingga lupa dengan kewajiban utama sebagai orang tua yaitu memenuhi hak anak, salah satunya hak mendapatkan pendidikan. Jika anak kurang mendapatkan arahan dan bimbingan serta kasih sayang dari orang tuanya mereka akan menjadi anak yang kurang patuh serta tindakan yang dilakukannya tidak bisa terkendali dan tidak terkontrol.
Contoh kasus yang sering terjadi ialah anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena kelalaian dan ketidaktahuan orang tua dalam mencari informasi tentang pendidikan. Salah satunya, orang tua tidak memiliki dokumen kependudukan yang lengkap sehingga tidak dapat mendaftar ke sekolah negeri. Akhirnya, sang anak tidak mendapatkan pendidikan gratis di sekolah negeri.
Padahal pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) sudah membuat program wajib belajar 12 tahun dengan tujuan agar seluruh anak-anak di Indonesia mendapatkan pendidikan gratis.
Terlepas dari kasus tersebut, orang tua juga harus mulai merubah pola pikir yang hanya memberikan dan mempercayai pendidikan anak di sekolah, tanpa memantau atau memonitori pendidikan anak di rumah atau di lingkungan sekitar.
Orang tua harus lebih peduli lagi dengan pendidikan anaknya. Seperti pendapat dari salah satu orang tua, Ganda Sinaga, “Peran keluarga sangat penting, karena orang tua yang bertanggung jawab dalam memberikan arahan untuk pendidikan anaknya.”
Ia menambahkan, “Learning by doing, orang tua harus bisa memberikan contoh perilaku yang baik untuk anaknya itu juga bagian dari pendidikan. Orang tua harus bisa menempatkan diri sebagai sahabat untuk anaknya, agar anak tidak pernah merasa sendiri dan malah mencari kesenangan di luar rumah. Orang tua juga harus bisa memonitori anaknya. Dimana mereka? Sedang apa mereka? Apa yang mereka lakukan di luar rumah? Agar anak tidak salah arah saat bergaul di luar rumah.”
Dari pembahasan ini, diharapkan mampu mendorong keingintahuan orang tua terhadap pendidikan anaknya baik di sekolah, di tempat les, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini diperlukan agar Indonesia menghasilkan anak yang hebat dan dapat meningkatkan kesejahteraan pendidikan anak di Indonesia.
bener bgt! calon orang tua harus baca ini nih!
BalasHapus