insider.com |
Jika ditanya siapa sosok yang paling menginspirasi untuk diriku, akan ku jawab dengan lantang bahwa sosok itu adalah Ibuku. Bagaimana tidak? Aku dilahirkan dari seorang Ibu tunggal yang sangat mencintaiku. Dia adalah sosok yang sangat menginspirasi untukku.
Di awal tahun
2000-an, Ibu dan Ayahku berpisah, hal itu menjadi
pukulan yang sangat
besar untukku, Ibukku, serta keluarga dari Ibuku. Ayah pergi meninggalkan kami dan memilih
untuk melanjutkan hidup tanpa aku dan Ibu.
Butuh waktu yang
cukup lama untuk
Ibuku bangkit dari
keterpurukan itu. Di akhir tahun 2002 Ibuku berhasil untuk bangkit dan akan membuktikan bahwa dia mampu menghidupku seorang diri.
Saat itu juga, Ibu
mengatakan padaku untuk
tidak dendam kepada Ayah, aku harus
tetap hormat karena apapun yang terjadi ia tetap Ayahku.
Setelah Ibu mengatakan hal itu, aku semakin
kagum dengan sosoknya. Betapa mulia
dan tulusnya hati Ibuku. Dia tak menaruh
dendam atau benci kepada
Ayah yang sudah menyakitinya.
Tetapi kenyataannya, hal itu menjadi
bahan empuk untuk
digosipkan oleh tetanggaku. Mereka mengatakan, “Apakah
bisa seorang Ibu tunggal menyekolahkan anaknya sampai tinggi? Apakah seorang
Ibu tunggal mampu
menghidupi anaknya seorang
diri?”
Saat itu rasanya aku ingin menjawab, “Kumohon, urusi saja
hidup kalian. Sudah
cukup Ibuku mengalami sakit hati ketika ditinggalkan oleh Ayahku. Dan jangan lagi
kalian menambah sakit hati Ibuku dengan ucapan-ucapan kalian.”
Tetapi, Ibu menahanku dan mengatakan, “Sudahlah Nak, tak perlu
kamu balas lagi
ucapan mereka. Sekarang, yang terpenting kamu harus sukses,
angkat derajat Mama.
Agar kita tidak diremehkan lagi.”
Kata-kata itu terus
tertanam dan menjadi
motivasi untukku. Aku pun ikut berjuang bersama Ibu untuk memperbaiki kehidupan
kami.
Beberapa tahun setelah
itu, aku mampu
membuktikan bahwa ucapan
yang dilontarkan oleh tetanggaku itu
salah. Ibuku bisa mendidik dan menyekolahkanku sampai ke level
tertinggi.
Buktinya
ketika aku lulus SD, aku memperoleh nilai sempurna untuk Ujian Nasional
Matematika, yaitu 100 dan ketika aku lulus di SMK, aku memperoleh gelar siswa terbaik
di jurusanku. Dan kini, aku
mengenyam pendidikan di salah satu
Perguruan Tinggi Negeri
di Depok, bukankah hal ini sudah
cukup untuk membuktikan bahwa seorang Ibu
tunggal juga bisa
mendidik anaknya dengan baik?
Mungkin hal itu terdengar cukup sombong dan angkuh bagi
kalian yang membacanya. Tetapi, dari hal
ini aku ingin
membuktikan bahwa menjadi
atau memiliki Ibu tunggal itu bukanlah
sesuatu yang buruk atau aib untuk keluarga.
Hal seperti ini, seharusnya bisa menjadi motivasi untuk tetap melanjutkan hidup
dengan cara yang positif.
Sekali lagi, jangan
pernah meremehkan seorang
Ibu tunggal. Kenapa?
Karena Ibu tunggal
itu adalah sosok yang
hebat. Seperti Ibuku,
dia harus mampu
berperan ganda menjadi sosok Ayah yang tangguh
dan tegas sekaligus menjadi Ibu yang
lembut dan penuh
kasih sayang untuk anaknya. Dan juga, dia
harus bisa menyeimbangkan keperluan untuk anaknya (baik keperluan di sekolah maupun keperluan di rumah) serta
keperluan untuk perkerjaannya. Apakah kalian
sependapat denganku?
Jadi sejauh ini, sebagian besar keberhasilanku dicapai
berkat dukungan dan kasih sayang
dari seorang Ibu.
Dia menginspirasiku untuk
tetap berbuat baik
dan tidak menaruh
rasa benci kepada orang lain. Ibu selalu
mendukungku sekalipun itu dari titik terendah dalam hidupku. Aku berharap suatu
saat nanti bisa mewarisi sifat yang dimiliki Ibuku, yaitu semangat dalam
menjalani kehidupan dan selalu
berpandangan positif terhadap
suatu hal.
Ceritanya menyentuh banget:( Makin sayang sama mama hehehehe:')
BalasHapusIbu kamu keren! Semoga beliau sehat dan bahagia selalu yaa
BalasHapusUmmi always love in 💓
BalasHapus