“Yank, pakai dress aja. Kamu lebih
cantik pakai dress,” pernahkah pasangan kamu mengatakan atau menyuruhmu
berpenampilan seperti apa yang mereka inginkan? Hati – hati, bisa saja hubungan
yang sedang kamu jalani sudah memasuki fase “Toxic Relationship”.
Toxic Relationship atau hubungan yang tidak sehat adalah kondisi ketika salah
satu dari pasangan memiliki kekuatan dan kendali dalam hubungan. Kondisi di
sini dapat dicontohkan seperti, pasangan kamu memanipulatif pikiran, tindakan,
keinginan kamu sesuai dengan cara mereka dalam melihat dunia. Selain itu, mereka
juga membentuk karakter kamu menjadi seseorang yang berbeda dan mampu melayani keinginan
salah satu dari pasangan tersebut.
Tidak semua orang yang menyadari
kalau hubungan yang mereka jalani itu tidak sehat bahkan bisa dikategorikan
“membahayakan”. Padahal, jika hal tersebut diabaikan dan terus berlanjut, itu akan
memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental secara diam-diam.
Seperti yang diungkap oleh salah
satu psikolog klinis muda, Inez Kristanti ketika mengisi salah satu diskusi
tentang Toxic Relationship di acara
Ideafest 2019.
Dalam sesi tersebut Inez
menjelaskan bahwa kamu harus mengenali ciri – ciri toxic relationship di dalam hubungan yang sedang dijalani. Ciri –
cirinya ialah,
Meragukan
diri sendiri
Kondisi ini
terjadi ketika terjadi suatu masalah yang tidak benar malah bisa dikatakan
sudah mendekati hal yang buruk, kamu tetap bertahan dan menganggap masalah itu tak sebesar yang kamu kira. Kamu merasa
semua masalah yang terjadi di hubungan itu adalah salahmu. Ciri ini juga ditandai
dengan kamu gak mau menceritakan keresahanmu kepada orang terdekatmu. Kamu
tidak siap mendengar tanggapan negatif tentang hubungan tidak sehat yang sedang kamu jalani.
Gaslighting
Gaslighting
adalah bentuk kekerasan mental ketika salah satu dari pasangan memanipulasi
atau memutarbalikan fakta dari suatu hal. Contohnya di dalam hubungan, kamu
mengatakan ke pasanganmu bahwa dia itu terlalu egois, hanya memikirkan dirinya
sendiri. Orang yang gaslighting
biasanya, akan kembali menuduh seolah – olah kamu yang egois, kamu yang ga
pengertian, dan kamu yang mudah baperan. Tetapi, tidak semua pelaku gaslighting ini menyadari perilakunya
tersebut. Hal ini bisa terjadi akibat dari hubungan sebelumnya yang mereka
jalani.
Social Isolation
Isolasi
sosial ini bisa terjadi di hubungan apapun, baik dalam keluarga, teman, maupun
pasangan. Berada di hubungan yang tidak sehat bisa membuat seseorang terisolasi
dari lingkungan sosial bahkan terisolasi dari keluarga sendiri. Hal ini bisa
dilihat dengan cara sang kekasih membatasi kamu bergaul untuk menemukan koneksi
dan teman baru.
Kamu tidak
bisa menjadi dirimu sendiri
Kondisi ini
ditandai dengan kamu merasa tidak aman menjadi diri sendiri atau kamu harus
berubah menjadi sesuatu yang berbeda. Jika pasanganmu memiliki usaha – usaha
mengubah diri kamu menjadi orang lain, kamu patut mencurigai hal itu. Hal ini
tentu berbeda, jika pasanganmu memiliki orientasi untuk maju bersama serta
memberikan dukungan dan motivasi untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Contohnya, pasanganmu
berkomentar tentang berat badan yang bertambah dan mengatakan kalau kamu butuh
olahraga. Dalam hal ini, kamu harus bisa menilai apakah komentar yang dia
lontarkan karena tidak ingin memiliki pacar gemuk atau memang benar dia
khawatir dengan masalah kesehatanmu. Dalam hal ini kamu bisa berdiskusi
dengannya alasan kamu menambah berat badan, misalnya karena kamu ingin
menaikkan massa otot kamu. Tapi, jika dia tetap bersikeras agar kamu menurunkan
berat badan, kamu patut mencurigai hal itu. Bisa jadi itu hanya alasan, untuk
memenuhi ‘kebutuhan dia’ semata.
Pernahkah pasangan kamu melakukan
ciri – ciri itu? Jika iya, kamu harus berdiskusi lagi dengan pasanganmu. Karena
di dalam komponen hubungan sehat, setiap individu dari hubungan tersebut harus
bisa menerima masukan serta saling mengapresiasi satu sama lain.
Lalu bagaimana cara kamu untuk
keluar dari hubungan yang toxic ini?
Pertama, kenali dahulu ciri – ciri dari hubungan yang toxic tadi. Jika ciri ini
berpola dan terus berulang, kamu bisa mulai mengajak pasanganmu untuk
berdiskusi bahwa hubungan yang seperti itu tidak sehat loh.
Kedua, jangan pernah ragu untuk
bercerita ke teman yang tepat. Hal ini penting, agar kamu juga memiliki
pandangan tentang hubungan kamu dari orang lain. Tapi, kamu juga harus selektif
memilih teman curhat. Jangan sampai kamu curhat ke teman yang memiliki hubungan
toxic juga ya dan menanggap bahwa ciri – ciri tersebut wajar dilakukan oleh
pasangan.
Ketiga, jika solusi pertama dan
kedua dirasa belum cukup. Kamu bisa langsung berkonsultasi dengan profesional.
solusi ini lebih baik dari dua solusi sebelumnya, kamu bisa lebih objektif lagi
melihat kondisi dan masalah di dalam hubungan kamu dari hasil diagnosis profesional.
Memang awalnya akan sulit mengubah
pola hubungan yang ‘toxic’ menjadi
sebuah hubungan yang sehat. Tetapi pertanyaannya lebih baik yang mana, membangun
rumah baru di medan asing atau tetap tinggal di rumah lama dengan risiko bisa mati
setiap saat?
Wah, jadi belajar nih buat nanti biar hubungannya sehat ehehe makasih Renna!!
BalasHapusKadang org kalau udh terlalu cinta malah ga sadar kl dirinya bisa ada di hubungan yg toxic. Terima kasih infonya, jd belajar dan tau gmn ngadepinnya kl ngalamin.
BalasHapus