About

Rabu, 16 Oktober 2019

Yuk, Kenali Ciri Toxic Relationship dan Penyelesaiannya

Foto: healthscopemag.com
“Yank, pakai dress aja. Kamu lebih cantik pakai dress,” pernahkah pasangan kamu mengatakan atau menyuruhmu berpenampilan seperti apa yang mereka inginkan? Hati – hati, bisa saja hubungan yang sedang kamu jalani sudah memasuki fase “Toxic Relationship”.

Toxic Relationship atau hubungan yang tidak sehat adalah kondisi ketika salah satu dari pasangan memiliki kekuatan dan kendali dalam hubungan. Kondisi di sini dapat dicontohkan seperti, pasangan kamu memanipulatif pikiran, tindakan, keinginan kamu sesuai dengan cara mereka dalam melihat dunia. Selain itu, mereka juga membentuk karakter kamu menjadi seseorang yang berbeda dan mampu melayani keinginan salah satu dari pasangan tersebut.

Tidak semua orang yang menyadari kalau hubungan yang mereka jalani itu tidak sehat bahkan bisa dikategorikan “membahayakan”. Padahal, jika hal tersebut diabaikan dan terus berlanjut, itu akan memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental secara diam-diam.
Seperti yang diungkap oleh salah satu psikolog klinis muda, Inez Kristanti ketika mengisi salah satu diskusi tentang Toxic Relationship di acara Ideafest 2019.

Dalam sesi tersebut Inez menjelaskan bahwa kamu harus mengenali ciri – ciri toxic relationship di dalam hubungan yang sedang dijalani. Ciri – cirinya ialah,

Meragukan diri sendiri
Kondisi ini terjadi ketika terjadi suatu masalah yang tidak benar malah bisa dikatakan sudah mendekati hal yang buruk, kamu tetap bertahan dan menganggap masalah itu tak sebesar yang kamu kira. Kamu merasa semua masalah yang terjadi di hubungan itu adalah salahmu. Ciri ini juga ditandai dengan kamu gak mau menceritakan keresahanmu kepada orang terdekatmu. Kamu tidak siap mendengar tanggapan negatif tentang hubungan tidak sehat yang sedang kamu jalani.

Gaslighting
Gaslighting adalah bentuk kekerasan mental ketika salah satu dari pasangan memanipulasi atau memutarbalikan fakta dari suatu hal. Contohnya di dalam hubungan, kamu mengatakan ke pasanganmu bahwa dia itu terlalu egois, hanya memikirkan dirinya sendiri. Orang yang gaslighting biasanya, akan kembali menuduh seolah – olah kamu yang egois, kamu yang ga pengertian, dan kamu yang mudah baperan. Tetapi, tidak semua pelaku gaslighting ini menyadari perilakunya tersebut. Hal ini bisa terjadi akibat dari hubungan sebelumnya yang mereka jalani.

 Social Isolation
Isolasi sosial ini bisa terjadi di hubungan apapun, baik dalam keluarga, teman, maupun pasangan. Berada di hubungan yang tidak sehat bisa membuat seseorang terisolasi dari lingkungan sosial bahkan terisolasi dari keluarga sendiri. Hal ini bisa dilihat dengan cara sang kekasih membatasi kamu bergaul untuk menemukan koneksi dan teman baru.

Kamu tidak bisa menjadi dirimu sendiri
Kondisi ini ditandai dengan kamu merasa tidak aman menjadi diri sendiri atau kamu harus berubah menjadi sesuatu yang berbeda. Jika pasanganmu memiliki usaha – usaha mengubah diri kamu menjadi orang lain, kamu patut mencurigai hal itu. Hal ini tentu berbeda, jika pasanganmu memiliki orientasi untuk maju bersama serta memberikan dukungan dan motivasi untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Contohnya, pasanganmu berkomentar tentang berat badan yang bertambah dan mengatakan kalau kamu butuh olahraga. Dalam hal ini, kamu harus bisa menilai apakah komentar yang dia lontarkan karena tidak ingin memiliki pacar gemuk atau memang benar dia khawatir dengan masalah kesehatanmu. Dalam hal ini kamu bisa berdiskusi dengannya alasan kamu menambah berat badan, misalnya karena kamu ingin menaikkan massa otot kamu. Tapi, jika dia tetap bersikeras agar kamu menurunkan berat badan, kamu patut mencurigai hal itu. Bisa jadi itu hanya alasan, untuk memenuhi ‘kebutuhan dia’ semata.

Pernahkah pasangan kamu melakukan ciri – ciri itu? Jika iya, kamu harus berdiskusi lagi dengan pasanganmu. Karena di dalam komponen hubungan sehat, setiap individu dari hubungan tersebut harus bisa menerima masukan serta saling mengapresiasi satu sama lain.

Lalu bagaimana cara kamu untuk keluar dari hubungan yang toxic ini? Pertama, kenali dahulu ciri – ciri dari hubungan yang toxic tadi. Jika ciri ini berpola dan terus berulang, kamu bisa mulai mengajak pasanganmu untuk berdiskusi bahwa hubungan yang seperti itu tidak sehat loh.

Kedua, jangan pernah ragu untuk bercerita ke teman yang tepat. Hal ini penting, agar kamu juga memiliki pandangan tentang hubungan kamu dari orang lain. Tapi, kamu juga harus selektif memilih teman curhat. Jangan sampai kamu curhat ke teman yang memiliki hubungan toxic juga ya dan menanggap bahwa ciri – ciri tersebut wajar dilakukan oleh pasangan.

Ketiga, jika solusi pertama dan kedua dirasa belum cukup. Kamu bisa langsung berkonsultasi dengan profesional. solusi ini lebih baik dari dua solusi sebelumnya, kamu bisa lebih objektif lagi melihat kondisi dan masalah di dalam hubungan kamu dari hasil diagnosis profesional.

Memang awalnya akan sulit mengubah pola hubungan yang ‘toxic’ menjadi sebuah hubungan yang sehat. Tetapi pertanyaannya lebih baik yang mana, membangun rumah baru di medan asing atau tetap tinggal di rumah lama dengan risiko bisa mati setiap saat?




2 komentar:

  1. Wah, jadi belajar nih buat nanti biar hubungannya sehat ehehe makasih Renna!!

    BalasHapus
  2. Kadang org kalau udh terlalu cinta malah ga sadar kl dirinya bisa ada di hubungan yg toxic. Terima kasih infonya, jd belajar dan tau gmn ngadepinnya kl ngalamin.

    BalasHapus